Senin, 18 Januari 2010

Sejarah Musik Yunani


Yunani

Sejarah musik Yunani dapat dibagi menjadi 3 kurun waktu, seperti kurun waktu berlakunya sejarah bangsa dan negara Yunani itu sendiri.
A. Kurun waktu yang pertama dihitung dari jaman mistis sampai hijrahnya suku dari (kira-kira 1100 SM)
B. Kurun waktu yang ke dua dihitung dari hijrahnya suku Doris sampai tahun 500 SM.
C. Kurun waktu ke tiga atau masa klasik dan masa helenisme sampai runtuhnya kemerdekaan negara Yunani (300SM).
Masa Mistis (1100 SM)
Bangsa Yunani seperti juga bangsa-bangsa kuno, menganggap seni itu berasal dari dewa-dewa. Dewa dan pelindung kesenian adalah Apollo. Apollo adalah dewa dari semangat yang menjadi contoh dan teladan dari golongan kitharoden, panglima dari para musa yaitu dewa – wanita(dewi) dari seni suara(oleh karenanya dijuluki musagetes).
Fase ke dua (1100 – 500 SM)
Pada sekitar tahun 1100 SM mulailah gerakan besar hijrahnya suku doris, yang menyebabkan berakhirnya jaman mistis di Yunani. Sejak kejadian ini terjadilah pembagian bangsa Yunani menjadi suku Yonia, Doris, Eolia. Seniman pertama yang disebut-sebut dalam masyarakat Yunani ialah Tyrtaeos yang hidup sekitar tahun 676 SM dan tampil sebagai penyanyi dan pahlawan dalam perang antara orang sparta dan orang messenia.
Masa Klasik dan Helenisme (500 – 30 SM)
Kurun waktu yang lebih muda dari musik Yunani diawali pada jaman pitistratos. Pada pitistratoslah sebagai penguasa atas atena dibebankan tanggung jawab atas pementasan panatilenea. Pesta ini diadakan untuk menghormati diri pelindung kota palos, Athene selama 4 tahun secara besar-besaran.
Estetika musik Yunani
Kebudayaan Yunani jama klasik tidak hanya terbatas pada bidang seni saja melainkan menunjukan suatu kesempurnaan luar biasa dalam ilmu pengetahuan bahkan lebih dalam bidang ilmu pengetahuan yang paling abstrak ialah filsafat.

Plato (427-347)
Murid Socrates ( 459-399) dan pendiri institut filsafat di kota athena yang disebutnya “Akademeia”. Plato menjadi terkenal karena karangan-karangan yang berjudul “Dialog-Dialog”. Dalam tulisan ini beliau berulang-ulang menekankan sifat kerohanian jiwa manusia. Demikianlah misalnya dalam dialog yang menerangkan tentang “Nomoi “ artinya hukum-hukum antara lain dihubungkan musik dan batin manusia.
Aristoteles (384-322)
Seorang murid Plato dan pendiri suatu sekolah di kota athena denga nama “Sekolah Peripatesis (peripateo)”. Berarti erjalan keliling, karena aristoteles memiliki suatu kebiasaan unik ialah mengajar dengan berjalan dalam suatu taman bersama dengan murid-muridnya. Ayahnya adalah seorang dokter, sehingga sejak masa mudanya Aristoteles sudah terbiasa memperhatikan peristiwa-peristiwa alam. Ketika berumur 17 tahun Aristoteles pindah dari kota kelahirannya ialah Stagira dalam propinsi Tharasia. Ke ibukota Yunani Athena. Di sanalah selama 20 tahun dia menjadi murid Plato.
Aristoxenos (350-300)
Ahli musik ini berasal dari kota Trente (Italia Selatan) terkenal sebagai murid Aristoteles yang paling baik, sekurang-kurangnya dalam hal seni pada umumnya dan filsafat musik pada khususnya. Antara lain, ia menerangkan mengapa seni ritmis perlu mendapatkan penghargaan tinggi. Menurut Aristoteles seni-seni ini dalam pelaksanaannya tidak hanya melibatkan panca indra tetapi juga daya ingatan dan akal budi. Ia membagi seni-seni ritmis antara seni sastra, seni suara, dan seni tari. Dengan demikian seni-seni ini dianggap otonom, artinya tidak tergantung dari seni lain. Maka dari itu biasanya dinamakan orchestik.

1 komentar: